Najmi memang telah mempunyai kesibukan sendiri dari usia anak-anaknya, sejak usia 4 tahun 8 bulan, ia mulai mandiri menggambar. Kemudian ia terus berkarya menggunakan kepandaian menggambarnya, misalnya membuat berbagai macam kartu bermain, membuat berbagai kerajinan tangan dan mainan, serta panjangan unik ala dirinya. Ia memanfaatkan banyak karton bekas dalam karyanya. Setiap hari ia berkarya seakan tiada capek.
Najmi juga rajin bereksplorasi di dapur. Ia membuat kue, agar dan pudding, dan membuat sayur ala dirinya. Takoyaki, dorayaki, muffin, yang ia lihat dari buku pun dipraktekkannya. Ia juga rajin menghidang dan menata makanan. Ia juga terkadang membuat makanan ringan untuk orangtuanya. Membuat kue ulang tahun untuk anggota keluarga pun selalu atas desakannya. Ia juga yang menghias kue-kue itu. Terhadap Rais, setiap bulan pada tanggal 27, Najmi telah sibuk mengajak maminya untuk membuatkan kue ulang tahun si Adek.
Meskipun makanan dan karya masakan yang dibuat oleh Najmi tergolong sederhana, misalnya pancake, tapi keceriaannya untuk melakukan semua itu tanpa ada yang menyuruh, membuat kami salut kepadanya. Bahkan acara ulang tahun yang ia prakarsai pun secara sederhana, tapi unik dengan hiasan dan karyanya.
Ide Najmi dalam memutuskan kado ulang tahun yang ingin ia berikan kepada anggota keluarga kami pun, terlintas secara cepat darinya. Misalkan ia menghadiahkan buku untuk adeknya. Pernah juga pada saat perayaan ulang tahun papinya, Najmi mengajak maminya ke toko 100 yen. Mami masih berpikir-pikir mau menghadiahkan apa ya untuk papinya. Namun Najmi secara spontan berucap, bahwa ia ingin menghadiahkan buku tulis. Katanya untuk buku catatan penelitian papinya, untuk menempelkan foto hasil jikken (penelitian). Idenya sungguh simple tapi tepat! Ya mungkin karena otaknya selalu aktif berfikir, berkarya dan berkreasi sehingga idenya mengalir dengan mudah.
Dalam hal pekerjaan rumah tangga, ia juga rajin bebersih di rumah. Tanpa ada yang menyuruhnya, pekerjaan mengepel, membersihkan kaca, membersihkan kamar mandi, ataupun juga melipat kain yang telah dicuci, ia lakukan dengan senang hati sambil bersenandung kecil.
Kembali ke bakat menggambar, ia akrab dengan pensil warna-warni, spidol, crayon, dan cat air. Bahkan ia juga membuat gambar dari tatanan pakaiannya, yang disebut dengan big picture. Ia terinspirasimembuat big picture, setelah melihat acara TV Jepang. Berbagai gambar ia buat. Sekarang ia pun mulai membuat manga atau komik, sejak ia bisa menulis hiragana dan katakana.
Tanpa diperkenalkan oleh maminya, Najmi sendiri bisa bernyanyi. Cara ia menarik suaranya dalam bernyanyi, membuat maminya yang tidak bisa menyanyi menjadi terpesona. Saking terpesonanya, berkali-kali maminya meminta Najmi untuk menyanyikan lagu “O tegami”. Entah kapan ia belajar dan menghafalkan nyanyi itu, maminya juga tidak mengetahuinya. Karena maminya tidak pernah menggali potensi bernyanyi untuk Najmi.
Belakangan ini Najmi juga akrab dengan alat musik, misalnya orgen dan seruling. Ia menyuruh kami memainkan game yang ada di Hp maminya, dan irama musik yang keluar ia ikuti dengan tiupan seruling.
Terkadang Najmi juga mengajak maminya menjahit, ia membuat tas dan dompet kecil ala dirinya sendiri. Ia memang sudah bisa menjalankan dan menstop lajunya mesin jahit listrik, karena maminya memang sering membuatkan baju-baju sederhana untuk Najmi, termasuk baju yukata (kimono sederhana untuk musim panas).
Kegiatan fashionshow di dalam rumah juga sering dilakukan Najmi. Ia bergaya dengan pakaian busana muslimah yang ia miliki, kemudian ia menghidupkan kaset dengan musik yang sesuai.
Mami menilai, tampaknya bakat Najmi makin tumbuh dan berkembang. Kami memang berusaha untuk selalu memberikan kesempatan, wadah dan ruang untuk mengekspresikan keinginan diri anak. Alhamdulillah anak telah mandiri untuk mengisi kesibukannya, hari-harinya selalu ia isi dengan kegiatan positif.
Mami mengaku sejak Najmi berusia 6 tahun, tidak begitu fokus untuk mengeksplorasi bakat atau kecakapan Najmi. Karena Mami ingin memantapkan pada aktivitas belajar untuk Najmi, misalnya belajar Bahasa Indonesia, agama dan pelajaran SD kelas satu di Indonesia. Pada saat ini Najmi belum mahir menulis dalam Bahasa Indonesia. Tetapi Mami mulai kewalahan dalam mencari waktu untuk melanjutkan target di atas, karena Najmi sangat sibuk sekali dengan beragam aktivitasnya.
Semoga Allah memberikan kesanggupan dan kesempatan kepada Mami untuk tercapainya program yang akan dijalankan untuk Najmi. Serta dimudahkan dalam menemukan metode yang tepat untuk memikat hati Najmi menjalankan program yang ditargetkan oleh maminya. Aamiin.
Wassalam
Mamianak
090209
Leave a Reply